• Unggulan

    Bimbingan Belajar Baca Tulis Al-quraan

     

    Kemiskinan Intelektual



    Kemiskinan di Indonesia bukanlah hal yang baru, bahkan sudah dikenal dan diselidiki oleh Pemerintah kolonial Belanda sejak awal abad 20. Kemiskinan haruslah mendapatkan perhatian yang utama, karena kemana saja kita pergi, dapat kita jumpai kemiskinan. 

    Di daerah perkotaan, banyak berlalu lalang mobil yang harganya mahal, namun juga masih dapat kita jumpai para pejalan kaki dan tukang minta-minta (pengemis). Di daerah pedesaan dan, masih dijumpai penduduk yang tidak cukup makan. Ini semua merupakan cerminan kemiskinan yang secara realistik harus diakui adanya di Indonesia.  

    Dewasa ini telah mengalami perluasan, seiring dengan semakin kompleksnya faktor penyebab, indikator maupun permasalahan lain yang melingkupinya. Kemiskinan tidak hanya dipandang dari dimensi ekonomi saja, melainkan semakin meluas hingga ke dimensi sosial, kesehatan, pendidikan dan bahkan politik.

    Kemiskinan berasal dari kata miskin mendapat awalan ke dan akhiran an menjadi kemiskinan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru (2012:581), miskin artinya adalah tidak berharta benda, serba kekurangan, papa, sangat melarat. 

    Dalam bahasa Inggris, miskin sebagai poor atau dapat diartikan sebagai having a money few possession; not having enough money for the basic things that people need to live properly, yang diartikan tidak memiliki cukup uang untuk hal-hal dasar bahwa orang perlu untuk hidup dengan benar (Stevenson, 2010). 

    Pernyataan diatas, mengandung dua bentuk kausal dalam menafsirkan kata miskin, yaitu: (i) miskin memiliki jumlah yang sangat kecil dari sesuatu; dan (ii) miskin sebagai tidak baik dalam segi kualitas maupun kondisi (Nallari & Griffith, 2011).

    Maka dengan itu di jelaskan pula oleh Adapun Mubyarto (1998) memberikan definisi kemiskinan adalah suatu situasi serba kekurangan dari penduduk yang terwujud dalam bentuk rendahnya pendapatan dan disebabkan oleh rendahnya ketrampilan, produktivitas, pendapatan, lemahnya nilai tukar produksi dan terbatasnya kesempatan berperan serta dalam pembangunan. Rendahnya pendapatan penduduk miskin menyebabkan rendahnya produktivitas dan meningkatkan beban ketergantungan bagi masyarakat.****


    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728